Sabtu, 30 Oktober 2010

Nicotine Doesn’t Kill Your Sixpack, but Your Life

Rokok sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian besar orang. Bahkan, sebagian pria bertubuh atletis dengan guratan sixpack masih “melengkapi” penampilannya dengan rokok. Parahnya, banyak yang menganggap rokok sebagai identitas kejantanan. Apakah Anda salah satu dari mereka? Waspadalah! Kanker sudah menunggu.

Kanker adalah istilah untuk menjelaskan penyakit akibat pembelahan sel abnormal yang tidak terkendali dan dapat menyerang jaringan lain. Penyakit degeneratif ini telah menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Secara global, kematian akibat kanker melebihi jumlah penderita AIDS, malaria, dan tuberkulosis1.

Penderita kanker terbanyak di dunia adalah kanker paru-paru (12,7 persen), kanker payudara (10,9 persen), dan kanker usus besar (9,7 persen). Sebanyak 58 persen kasus kanker terjadi di negara miskin dan berkembang serta kematian mencapai 63 persen. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian tertinggi pada kaum pria terjadi pada penderita kanker paru-paru, perut, hati, dan usus besar1.

Tembakau memegang peranan “penting” karena 80-90 persen kematian yang terjadi pada kasus kanker paru-paru disebabkan oleh rokok. Selain itu, 30 persen kematian karena kanker di negara-negara berkembang juga disebabkan oleh rokok1.

Faktanya, sebagian besar kasus kanker dapat dicegah karena penyakit ini berkaitan erat dengan faktor gaya hidup. Salah satunya adalah kanker paru-paru yang dapat dicegah dengan membuang kata rokok dari kamus kehidupan.

Selain itu, menghindari alkohol, memperbanyak konsumsi sayur dan buah, berolahraga merupakan beberapa contoh gaya hidup sehat yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penyakit degeneratif ini mendekat.

Kuncinya adalah berani melakukan perubahan. Selama rokok masih menjadi kebutuhan primer, percayalah bahwa guratan eightpack sekalipun tidak dapat menolong dari ancaman kematian akibat kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar